Yayasan Lembaga Pendidikan Islam . Sekretariat: Jalan Balung No. 229 Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur

Senin, 31 Januari 2011

Ilmu Tasrif / Shorrof


Ilmu Tasrif adalah ilmu untuk memecah-mecah kata atau kalimat supaya diperoleh arti yang berbeda-beda. ( kata dalam Bahasa arab disebut kalimat )

Kata atau kalimat (dalam bahasa arab) ada yang asalnya terdiri dari 3 huruf (Sulasi ) dan ada yang asalnya terdiri dari 4 huruf ( Ruba’i ).

Kata tersebut dalam ilmu tasrif dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Fi’il  atau kata yang menunjukkan pekerjaan
2. Isim atau kata yang menunjukkan arti benda

Fi’il 3 huruf / fi’il Sulasi, ada yang Asli ( Mujarrod ) ada yang mendapat tambahan ( Mazid ). Begitu pula Fi’il 4 huruf / Fi’il Ruba’i, ada yang asli (Mujarrod ) ada yang mendapat tambahan ( Mazid )

Bila tambahannya 1 huruf disebut Mazid biharfin
Bila tambahannya 2 huruf disebut Mazid biharfaini
Bila tambahannya 3 huruf disebut Mazid bisalasati harfin

Fi’il 3 huruf asli disebut atau = Fi’il Sulasi Mujarrod
Fi’il 3 huruf mendapat tambahan 1 huruf = Fi’il Sulasi Mazid biharfin
Fi’il 3 huruf mendapat tambahan 2 huruf = Fi’il Sulasi Mazid biharfaini.
Fi’il 3 huruf mendapat tambahan 3 huruf = Fi’il Sulasi Mazid bisalasati harfin.

Fi’il 4 huruf asli disebut atau = Fi’il Ruba’i Mujarrod
Fi’il 4 huruf mendapat tambahan 1 huruf = Fi’il Ruba’i Mazid biharfin
Fi’il 4 huruf mendapat tambahan 2 huruf = Fi’il Ruba’i Mazid biharfaini

Fi’il yang dengan tambahannya terdiri dari 5 huruf disebut Fi’il Humasi
Fi’il yang dengan tambahannya terdiri dari 6 huruf disebut Fi’il Sudasi


Fi’il: ciri – cirinya antara lain adalah tidak adanya tanwin

Ciri – ciri Fi’il Mady biasanya keadaan huruf pertamanya difathah contoh  فَعُـلَ  فَعِـلَ   فَعََـلَ
Ciri – ciri Fi’il Mudhory biasanya huruf pertamanya berupa huruf-huruf mudhoro’ah (ا ن ي ت  ).افـعـل  تـفـعـل نفـعـل يـفعـل
Ciri – ciri Fi’il Amar biasanya diawali hamzah wasol / alif dan huruf yang akhir disukun    افـعـل
Ciri – ciri Fi’il Nahi  biasanya diawali lam alif dan ta’ dan huruf yang akhir disukun  لاتـفعـل 


Isim: ciri – cirinya antara lain adalah adanya tanwin
Ciri – ciri Isim Fa’il  biasanya huruf pertamanya dipanjangkan  dengan huruf mad فاعـل
Ciri – ciri Isim Maf’ul biasanya diawali Mim, dan ‘ain fi’ilnya / huruf tengahnya dipanjangkan  dengan huruf mad  مفـعـول
Ciri – ciri Isim Zaman, Isim Makan dan Isim Alat antara lain diawali mim  مفـعـل 

  A. Beberapa macam Fi’il antara lain:
  1.  Fi’il Madi ( kata kerja bentuk Lampau / telah dilakukan )
  2. Fi’il Mudhory (kata kerja bentuk sekarang / sedang dilakukan )
  3.  Fi’il Amar  ( kata perintah )
  4.  Fi’il Nahi  ( kata larangan )
B.     Beberapa macam Isim antara lain :
  1.  Isim Masdar  ( kata benda )
  2. Isim Fa’il  ( kata sebagai Subyek atau pelaku )
  3. Isim Maf’ul ( kata yang sebagai Obyek penderita atau yang dikenahi pekerjaan ).
  4. Isim  Zaman ( kata keterangan waktu )
  5. Isim Makan ( kata keterangan tempat )
  6. Isim Alat ( Kata keterangan alat )


Binak /status lafad

1.  Lafat yang keadaan huruf hurufnya bersih dari huruf illat (وأي ) dan ‘ain dan lam fi’il-nya tidak berupa huruf sejenis / kembar disebut  Shoheh / berbinak Shoheh.

Adapun lafat yang salah satu hurufnya berupa huruf illat disebut lafat Mu’tal atau berpenyakit:   
            Bila huruf illatnya terdapat pada fa’fiil disebut mu’tal fa’
            Bila huruf illatnya terdapat pada ‘ain fiil disebut mu’tal ‘ain
            Bila huruf illatnya terdapat pada lam fiil disebut mu’tal lam.

2.  Suatu keadaan lafat yang huruf pertama / fa’ fi’ilnya berupa huruf illat wawu atau ya’ disebut ber-Binak Misal: ( وعـد / يـسـر  )
            Bila huruf pertama / fa’ fiilnya berupa wawu disebut missal wawi
            Bila huruf pertama / fa’ fiilnya berupa ya’ disebut missal Ya’i

3.  Suatu keadaan lafat yang huruf tengah / ‘Ain fi’ilnya berupa huruf illat wawu atau ya’ disebut ber-Binak Ajwaf : ( كـون / سـيـر  )
Bila huruf tengah / ‘Ain fiilnya berupa wawu disebut Ajwaf wawi
Bila huruf tengah / ‘Ain fiilnya berupa ya’ disebut Ajwaf Ya’i

4.  Suatu keadaan Lafat yang huruf terahir / lam fi’ilnya berupa huruf illat wawu atau ya’ disebut ber-Berbinak Naqis. (خسـي   غـزو /)
             Bila huruf terahir / lam fi’ilnya berupa wawu disebut Naqis wawi
             Bila huruf terahir / lam fi’ilnya berupa ya’ disebut Naqis Ya’i

5.  Suatu keadaan lafat yang huruf pertama / Fa’ fi’ilnya berupa huruf illat Alif / Hamzah disebut ber-Binak Mahmuz Fa’. ( أمـل )
6.  Suatu keadaan lafat yang huruf tengah / ‘Ain fi’ilnya berupa huruf illat Alif / Hamzah disebut ber-Binak Mahmuz ‘Ain. ( سـأل )
7.  Suatu keadaan Lafat yang huruf terahir / lam fi’ilnya berupa huruf illat Alif / Hamzah disebut ber-Berbinak Mahmuz Lam. ( قـرأ )
8.  Suatu keadaan lafat yang huruf tengah dan huruf terahir / ‘Ain dan Lam fi’ilnya sama atau kembar disebut berbinak Mudo’af: ( فـرر )
9.  Suatu keadaan lafat yang huruf tengah dan huruf terakhir / ‘Ain dan Lam fi’ilnya berupa huruf illat wawu / ya’ disebut ber-Binak Lafif Maqrun. ( ( سـوي 
10. Suatu keadaan lafat yang huruf pertama dan huruf terakhir / Fa’ dan Lam fi’ilnya berupa huruf illat wawu / ya’ disebut ber-Binak Lafif Mafruq.(   ( وقـي
o0o-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar