Yayasan Lembaga Pendidikan Islam . Sekretariat: Jalan Balung No. 229 Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur

Jumat, 26 Februari 2016

DO'A DAN KASIH ALLAH


            Do’a : adalah permohonan dari yang lemah kepada yang maha kuasa agar segala keinginannya dapat tercapai. Jika ada orang yang tidak mau berdo’a, berarti orang tersebut adalah manusia yang sombong yang tidak mengakui bahwa dirinya adalah mahluk ciptaan yang pasti memiliki keterbatasan dan memiliki kebutuhan kepada yang menciptakan. Mungkin ia lupa bahwa segala yang sedang dimilikinya sewaktu-waktu dapat dicabut oleh Allah sang pencipta. Badanya yang sehat sewaktu-waktu bisa dijadikan sakit, usianya juga bisa dipendekkan, keselamatannya juga bisa terancam dan sebagainya. Itulah sebabnya dalam Al Qur-an diceritakan bagaimana Fir’aun yang tak pernah sakit dan terlalu bangga dengan harta kekuasaannya akhirnya mati dengan mengenaskan dilautan, dimana harta dan kekuasaannya tak bisa menyelamatkannya. Raja Namrud yang kejam dan terkenal sakti serta berkuasa akhirnya juga mati hanya oleh ribuan nyamuk. 


Oleh karena itulah walaupun sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kita butuhkan sekalipun kita tak pernah berdo’a kepada-Nya, namun sebagai pengakuan bahwa kita adalah mahluk yang lemah maka sepantasnyalah bila kita selalu berdo’a dengan sungguh-sungguh kepada-Nya agar kita tidak termasuk golongan orang yang berlaku sombong. Apalagi Allah telah berfirman dalam Al Qur-an Surat Al Mu’minun ayat 60 yang artinya:

          Dan tuhanmu telah berfirman: .Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu. sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepadaKu akan masuk ke neraka jahannam dalam keadaan yang sangat menghinakan. ( Q.S Al Mukminun 60.)

           Berdasarkan firman tersebut sungguh sangatlah rugi orang yang tidak mau berdo’a kepada Allah apalagi ada jaminan bahwa Allah pasti mengabulkan setiap do’a atau permohonan tanpa terkecuali baik permohonan dari orang yang sholeh ataupun orang yang dholim, orang Islam ataupun non Islam, permohonan yang baik ataupun yang jahat. Hal itu semata-mata karena maha kasih dan sayang Allah kepadnya. Ingatlah bahwa permohonan Iblis yang sudah jelas dikutuk masih dipenuhi oleh Allah, apa lagi kita sebagai manusia. Hanya saja bagi hamba yang memohon kebaikan kelak akan mendapat pahala atas kebaikannya dan yang memohon kejahatan kelak juga akan mendapat siksa atas prilaku kejahatannya, seperti sabda Nabi Muhammad. Saw. Yang artinya:

           Berbuatlah sesuatu sesuka hatimu, maka sesungguhnya akan mendapat balasan atas  segala perbuatannya.( Al Hadits )

Karena itulah dalam ajaran seluruh agama Allah yang diturunkan kepada para nabi yang terdahulu ada perintah sembahyang yang intinya adalah do’a atau permohonan kepada sang pencipta agar kita senantiasa mendapat perlindungan dari kesesatan dan selalu mendapat petunjuk kebenaran yang diridhoi-Nya. Itulah sebabnya mengapa para nabi yang sudah pasti kelak masuk sorga, tak pernah bosan untuk berdo’a kepada Allah. Seharusnya kita yang bukan apa-apa lebih rajin dan tak pernah berputus asa dalam berdo’a agar selalu mendapat ridho dan rahmad dari-Nya. Yang perlu disadari bahwa atas dasar kasih dan sayang Allah, do’a atau permohonan yang kita panjatkan ada yang langsung dikabulkan ada pula yang ditunda, sama halnya seperti contoh missal ada seorang anak kelas 3 SD minta sepeda motor kepada orang tuanya yang kaya raya, maka orang tuanya pasti akan mengabulkan tapi bukan saat itu melainkan kelak setelah anaknya SMP atau SMA, itu semua karena demi kebaikan dan kasih sayang orang tuanya kepada sang anak. 




--oOo--